Pandangan Rio soal hidup, karir, cinta dan mimpi

Hidup

Jalan terasa semakin panjang ketika arah tak dapat dilukiskan.

Raut muka nampaknya amat susah untuk melukiskan kata semangat.

Tapi, khalayak tak mau tau tentang apa yang kita rasakan.

Dunia hanyalah mementingkan apa yang terlihat, namun tak peduli bagaimana yang terlihat itu terjadi.

*

Pilihan kurasakan sebagai pertanda bahwa aku sedang tumbuh.

Pilihan itu membuahkan pelajaran berharga seharusnya. Aku coba mengambil 2 pelajaran.

Pelajaran dari yang baik, juga pelajaran dari yang buruk. Namun itu semua akan hilang apabila itu tak dituliskan.

Itulah makanya aku mencoba untuk menulis.


Karir

Organisasi adalah hal yang tak akan selalu bisa dianggap jadi kerkerabatan Apabila kekerabatan terlalu dimasukkan dalam tubuh organisasi

yang akan timbul adalah

kekompakan kemelow-melowan, profesionalitas yang setengah-setengah, kepemimpinan dengan rasa ketidak enakan, reward yang menjadi

keseharian tanpa ada pembelajaran,.

*

Pemimpin itu adalah seorang yang berjalan dengan langkah tegap dan dibimbing oleh keyakinan diri.

Ia bagikan elang yang dapat terbang sendiri, namun dibelakangnya

pengikutnya akan siap mengikuti kemana dia pergi.

Ia adalah pendengar yang baik. Dia punya nilai yang ia pegang.

Ia punya impian besar untuk kerajaan yang dipimpinnya.

Ia tak jemu-jemunya memotivasi awaknya.

Ia berani keluar dari track yang ada namun ia percaya bahwa itu adalah hal yang benar.

Ia mampu juga berkomunikasi dengan banyak cara kepada siapa saja

.Ia juga adalah orang yang disiplin.


Cinta

Kekasih adalah tempat menuliskan pernak-pernik hari.

Kekasih adalah sebuah hal yang indah ketika dia datang pertama kali nya.

Kemudian setelah kita banyak mengenalnya, keindahan itu semakin pudar.

Pudar ketika khayalan dan impian ditumbur oleh kenyataan.

Namun rasakanlah ketika apa yang sudah dia lukiskan dalam sanubarimu

ketika kau jauh dengannya, kelak kita akan tau apa yang disebut kekasih tercinta.

Di saat itu, kita akan merasa bahwa kisah manis akan cepat menutupi pahitnya persepsi akan dia.


Mimpi

Impian-impianku

Pernah kutorehkan sebuah sketsa tentang bagiamana seorang Rio harus menjalani hidup.

Namun itu selalu sirna ketika pertemuan dengan tantangan tak dapat dihindari.

Ketika rasa sayang bercampur dengan melankolis dan juga rasa nyaman.

Kupikir kebiasaan itu bisa jadi waktu sesaat untuk relaksasi dan kemudian berlari lebih kencang.

Namun semuanya selalu terlambat.

Megharapkan hari esok datang sambil berpikir aku masih punya waktu ?

itu bukan jawaban itu pelarian.



-Tulisan ini kubuat untuk mengartikulasikan tentang apa yang aku rasakan. Bukan untuk mengomentari apa yang terjadi-



0 Responses