Lampung-Jogja hanya 99 ribu

Inilah perjalanan ku dengan adikku menuju kampong halaman, yakni Lampung
15.00-15.30 : naik transjogja dari shelter condong catur menuju shelter SMP 5. jalan pelan-pelan ke Stasiun lempayangan melewati bagian belakang.Dan ternyata jauh lebih cepat daripada harus muter lewat pintu depan stasiun
16.45-02.30 : Menuju Jakarta (pasar senen) via kereta ekonomi progo. Aku rasa in adalah transportasi yang paling murah menuju
02.30 -05.00 : menunggu sambil berperang melawan nyamuk di kursi tunggu stasiun senen. Mungkin karena penerangan stasiun yang gak maksimal, jadi nyamuk-nyamuk itu tak henti-hentinya untuk menghisap darah kita waktu itu. Kami harus menunggu 3 setengah jam karena tidak mau ambil resiko. Daerah di luar stasiun senen termasuk daerah rawan.
05.00-05.30 : menunggu bis kopata jurusan kali deres yang ternyata sudah tidak beroperasi lagi
05.30-06.20: Naek transjakarta (first time in my life),ha2….,dari shelter atrium senen naek koridor transit shelter harmony lalu lanjut ke shelter kalideres. Akhirnya pada waktu itu saya membuktikan kalau driver transjakarta itu banyak juga yang wanita. Dalam bus saya coba memperhatikan kehidupan masyarakat
06.20-09.30 : melanjutkan perjalanan dengan bus arimbi tujuan merak dari pintu keluar terminal kalideres. Kenapa tidak dari dalam naiknya? karena kami tidak mau berurusan dengan para calo reseh itu dan seringnya bus tidak langsung berangkat.
09.30-10.30 : Sarapan di pelabuhan merak
10.30 -13.00 : menyebrang ke pelabuhan bakauheni dengan kapal ferry royal nusantara
13.00-15.00 : menuju ke rumah tercinta dengan travel tegas jaya (ASDP Group)
Rincian pengeluaran :
v Tiket kereta Progo kelas ekonomi : 35 ribu
v Transjakarta : 2 ribu ( kalau siang naik jadi 3500)
v Bus Arimbi ekonomi AC merak : 17 ribu
v Kapal roro ferry merak-bakauheni : 10 ribu
v Travel Merak-bandar lampung : 35 ribu
Total pengeluaran : 99 ribu
Pebandingan : Tiket bus malam eksekutif Jogja – Lampung : 250 ribu, Tiket kereta Yogyakarta-Jakarta; kelas bisnis: 130 ribu, kelas eksekutif : 250 ribu
pelajaran yang saya bisa petik adalah “
Jalan ini aku ambil supaya aku tidak menjadi seorang anak manja. Saya merasa kalau cari duit itu tidak mudah. Orang tua harus banting tulang, dan tidak sepatutnya kita menhabiskan uang itu dengan atas nama “kepuasan/kenyaman pribadi”
weeww... salut!!!
dulu2 aku juga naeknya sering pake kreta bisnis, yo! tapi belakangan sering nyoba2 pake ekonomi, apalagi sekarang kereta ekonomi bisa pesan karcis (iya, gag, sih?)